SI
(Sistem Informasi) dan TI (Teknologi Informasi) merupakan faktor yang penting
bagi perusahaan di seluruh dunia yang ingin mengubah dirinya menjadi power-house bisnis global dengan cara
investasi besar dalam e-business, e-commerce, dan usaha TI lainnya yang
global. Jadi terdapat kebutuhan nyata bagi para manajer bisnis dan praktisi
bisnis untuk memahami bagaimana mengelola fungsi organisasi ang penting ini.
Teknologi
informasi merupakan sumber daya bisnis penting yang harus dikelola dengan benar
karena teknologi informasi memainkan peranan penting dalam memastikan
keberhasilan atau memberikan kontribusi pada kegagalan usaha bisnis strategis
perusahaan. Berikut ini merupakan salah satu pendekatan terkenal untuk
mengelola teknologi informasi dalam perusahaan besar.
Gambar
1. Komponen utama manajemen teknologi informasi
Pendekatan manajerial ini memiliki
tiga komponen utama:
1.
Mengelola
pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi bisnis.
2. Mengelola pengembangan dan implementasi
aplikasi dan teknologi bisnis/TI.
3.
Mengelola
organisasi TI dan infrastruktur TI.
Gambar
2 mengilustrasikan proses perencanaan bisnis/TI yang berfokus pada penemuan
pendekatan inovatif untuk memasukkan nilai pelanggan perusahaan dan tujuan
nilai bisnis perusahaan.
Gambar
2. Proses perencanaan bisnis/TI menekankan pada fokus nilai pelanggan dan
bisnis untuk mengembangkan strategi dan model bisnis, serta arsitektru TI untuk
aplikasi bisnis.
Pergeseran radikal terjadi dalam
praktik komputasi perusahaan dimana pada tahun 1970-an manajer pemrosesan data
duduk dalam sebuah konsol serta menelusuri semua aset teknologi perusahaan.
Kemudian pada tahun 1980-an dan awal 1990-an departmen memiliki PC dan software
sendiri, dan jaringan klien/server menyebar ke semua perusahaan. Kini internet
memberi inspirasi pada perusahaan untuk menghubungkan seluruh jaringan
tersebut. Hal ini mengakibatkan pemeliharaan PC di setiap jaringan adalah hal
yang sangat, sangat mahal. Perubahan semacam itu menimbulkan kebutuhan yang
mendesak untuk pemusatan.
Sekarang ini
tren yang terjadi adalah membuat pengendalian yang lebih terpusat di seluruh
manajemen sumber daya TI perusahaan, sementara masih tetap melayani kebutuhan
strategis unit-unit bisnisnya, terutama usaha e-business dan e-commerce.
Hal ini menghasilkan pengembangan struktur hibrid dengan komponen terpusat dan
terdesentralisasi.
2.
Mengelola TI Global
Entah
perusahaan berlokasi di Berlin atau Bombay, Kuala Lumpur atau Kansas, San
Fransisco atau Seoul, perusahaan di seluruh dunia mengembangkan berbagai model
baru untuk beroperasi secara kompetitif dalam ekonomi digital. Model-model ini
terstruktur, tetapi lincah; global tetapi lokal, dan berfokus untuk
memaksimalkan pengembalian yang disesuaikan dengan resiko dari aset pengetahuan
maupun teknologi.
Jadi,
dimensi internasional telah menjadi bagian penting dalam mengelola perusahaan
di ekonomi global yang saling berhubungan dan pasar saat ini dan akan
dipengaruhi oleh perkembangan bisnis internasional, dan berhubungan dalam cara
tertentu dengan berbagai orang, produk, atau jasa yang asalnya bukan dari
negara asal.
Perkembangan Sistem Global
Pada
dasarnya terdapat konflik antara persyaratan sistem lokal dengan global, dan
terdapat kesulitan dan menyepakati fitur sistem bersama seperti interface pemakai yang multibahasa serta
standar desain yang fleksibel. Semua usaha ini harus dilakukan dalam lingkungan
yang menyebarkan keterlibatan dan “kepemilikan” dari sistem oleh para pemakai
ahkir lokal.
Isu
perkembangan sistem lainnya timbul dari gangguan yang disebabkan oleh aktivitas
implementasi sistem dan pemeliharaannya. Contohnya: “Gangguan dalam giliran
kerja ketiga di kota New York akan menimbulkan gangguan layanan tengah hari di
Tokyo.”
Isu
perkembangan sistem global lainnya yang penting berhubungan dengan
standardisasi global tentang definisi data. Definisi data yang umum penting
untuk berbagi data antarbagian dari bisnis internasional. Perbedaan dalam
bahasa, budaya, dan standar teknologi dapat membuat standardisasi data global
menjadi cukup sulit untuk dilakukan.
Strategi
Pengembangan Sistem
Beberapa
strategi dapat digunakan untuk mengatasi beberapa masalah pengembangan sistem
yang timbul dalam TI global. Pertama-tama adalah mengubah aplikasi yang
digunakan oleh kantor induk ke dalam aplikasi global. Pendekatan lainnya adalah
membuat tim pengembangan multinasional dengan orang-orang penting dari beberapa
anak perusahaan untuk memastikan bahwa desain sistem tersebut sesuai dengan
kebutuhan situs lokal dan kantor pusat perusahaan.
Pendekatan ketiga disebut sebagai pengembangan parlalel.
Hal itu disebabkan karena bagian-bagian dari sistem ditugaskan ke anak
perusahaan yang berbeda dan kantor induk untuk mengembangkan pada saat yang
bersamaan. Pendekatan terakhir yang dengan cepat telah menjadi pilihan
pengembangan utama adalah melakukan outsourcing
kegiatan pengembangan ke perusahaan pengembangan global atau luar negri yang
memiliki keahlian serta pengalaman yang diburuhkan untuk mengembangkan aplikasi
bisnis/TI global. Sumber : http://lina48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/09/25/enterprise-dan-manajemen-global-teknologi-informasi/
0 komentar:
Posting Komentar